Pengertian Tajwid Menurut Bahasa Dan Istilah

Halo, selamat datang di LabourRache.ca! Senang sekali bisa menyambut Anda di sini, tempat kita belajar dan berbagi pengetahuan tentang berbagai aspek kehidupan, termasuk di antaranya, ilmu yang sangat penting dalam membaca Al-Qur’an: Tajwid.

Apakah Anda pernah bertanya-tanya, apa sih sebenarnya Tajwid itu? Mengapa membaca Al-Qur’an dengan tajwid begitu penting? Nah, di artikel ini, kita akan mengupas tuntas pengertian Tajwid menurut bahasa dan istilah. Kita akan menjelajahi definisinya, tujuan mempelajari ilmu ini, dan bagaimana penerapan tajwid dalam bacaan Al-Qur’an sehari-hari.

Jadi, mari kita mulai petualangan ilmu ini bersama-sama. Siapkan secangkir teh hangat, duduk santai, dan mari kita pelajari pengertian Tajwid menurut bahasa dan istilah secara mendalam! Artikel ini akan membawa Anda dari pemahaman dasar hingga penerapan praktis. Selamat membaca!

Mengungkap Makna Tajwid: Bahasa vs. Istilah

Tajwid dalam Kamus Bahasa: Memperindah dan Memperbaiki

Secara bahasa (etimologi), kata "Tajwid" berasal dari bahasa Arab, yaitu جَوَّدَ – يُجَوِّدُ – تَجْوِيدًا yang berarti tahsin (تحسين), yaitu memperindah, memperbaiki, atau membuat sesuatu menjadi lebih baik. Dalam konteks membaca Al-Qur’an, tajwid secara bahasa berarti memperindah bacaan, membuatnya lebih enak didengar, dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar.

Bayangkan sebuah lukisan. Jika pelukisnya hanya asal-asalan, mungkin lukisan itu tetap bisa dikenali, tapi kurang indah dipandang. Begitu juga dengan membaca Al-Qur’an. Tanpa tajwid, mungkin kita tetap bisa membaca huruf-hurufnya, tapi kehilangan keindahan dan kesempurnaan yang terkandung di dalamnya.

Singkatnya, pengertian tajwid menurut bahasa adalah upaya untuk memperindah dan memperbaiki bacaan Al-Qur’an. Ini adalah pondasi dasar untuk memahami makna tajwid secara lebih mendalam.

Definisi Tajwid Menurut Para Ulama: Lebih dari Sekadar Keindahan

Namun, tajwid bukan hanya sekadar memperindah bacaan. Dalam pengertian tajwid menurut istilah, para ulama memiliki definisi yang lebih spesifik dan mendalam. Tajwid adalah ilmu yang mempelajari tata cara membaca Al-Qur’an dengan benar, meliputi makhraj huruf (tempat keluarnya huruf), sifat-sifat huruf, waqaf (berhenti), ibtida’ (memulai), dan hukum-hukum bacaan lainnya.

Para ulama mendefinisikan tajwid sebagai: "Mengeluarkan setiap huruf dari makhrajnya dengan memberikan hak-haknya dan mustahaknya." Hak-hak huruf adalah sifat-sifat asli yang selalu melekat pada huruf tersebut, seperti hams (desisan), jahr (jelas), syiddah (kuat), dan lain-lain. Sedangkan mustahaknya adalah sifat-sifat yang timbul karena sebab tertentu, seperti idgham (memasukkan), ikhfa’ (samar), iqlab (mengubah), dan lain-lain.

Jadi, pengertian tajwid menurut istilah adalah sebuah ilmu yang komprehensif, yang mencakup segala aspek yang berkaitan dengan bacaan Al-Qur’an yang benar dan indah, sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan para sahabatnya.

Hukum Mempelajari dan Mengamalkan Tajwid

Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid: Fardhu Kifayah

Mempelajari ilmu tajwid secara mendalam hukumnya adalah fardhu kifayah. Artinya, jika sebagian umat Islam sudah mempelajarinya, maka gugurlah kewajiban bagi yang lain. Namun, jika tidak ada seorang pun yang mempelajarinya, maka seluruh umat Islam berdosa.

Tujuan mempelajari ilmu tajwid adalah agar kita bisa membaca Al-Qur’an dengan benar dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan. Dengan mempelajari tajwid, kita juga bisa memahami makna Al-Qur’an dengan lebih baik, karena pengucapan huruf yang benar akan mempengaruhi arti dari kata tersebut.

Jadi, meskipun bukan kewajiban individu untuk mempelajari seluruh detail ilmu tajwid, penting untuk memiliki pemahaman dasar agar kita bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

Hukum Mengamalkan Tajwid dalam Membaca Al-Qur’an: Fardhu Ain

Berbeda dengan mempelajari ilmu tajwid yang hukumnya fardhu kifayah, mengamalkan tajwid dalam membaca Al-Qur’an hukumnya adalah fardhu ain. Artinya, wajib bagi setiap muslim yang mampu membaca Al-Qur’an untuk membacanya dengan tajwid yang benar.

Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam surat Al-Muzzammil ayat 4: "Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan tartil." Tartil di sini diartikan sebagai membaca Al-Qur’an dengan perlahan-lahan, jelas, dan sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid.

Oleh karena itu, kita sebagai umat Muslim memiliki kewajiban untuk berusaha semaksimal mungkin membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar. Jika ada kesalahan dalam bacaan, kita wajib memperbaikinya.

Tujuan Mempelajari Ilmu Tajwid

Menjaga Kemurnian Al-Qur’an

Salah satu tujuan utama mempelajari ilmu tajwid adalah untuk menjaga kemurnian Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril. Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab yang fasih dan memiliki kaidah-kaidah yang khusus.

Dengan mempelajari tajwid, kita berusaha untuk membaca Al-Qur’an sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Kita berusaha untuk mengucapkan setiap huruf dengan benar, sesuai dengan makhraj dan sifatnya. Dengan demikian, kita menjaga kemurnian Al-Qur’an dan mencegah terjadinya kesalahan dalam bacaan yang dapat mengubah makna dari ayat tersebut.

Ilmu tajwid adalah benteng yang menjaga Al-Qur’an dari perubahan dan penyimpangan. Ia adalah warisan berharga yang harus kita lestarikan.

Memperoleh Pahala yang Berlipat Ganda

Selain menjaga kemurnian Al-Qur’an, mempelajari dan mengamalkan tajwid juga akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda. Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir dalam membacanya, maka ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan ia merasa kesulitan dalam membacanya, maka ia mendapatkan dua pahala." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa membaca Al-Qur’an dengan tajwid, meskipun terasa sulit, tetap akan mendatangkan pahala yang besar. Apalagi jika kita mahir dalam membacanya, maka kita akan bersama para malaikat yang mulia.

Oleh karena itu, jangan pernah merasa malas atau putus asa untuk mempelajari tajwid. Setiap usaha yang kita lakukan untuk memperbaiki bacaan Al-Qur’an akan dicatat sebagai amal kebaikan dan akan mendatangkan pahala yang berlimpah.

Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Membaca Al-Qur’an adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan membaca Al-Qur’an, kita merenungkan firman-firman Allah SWT, memahami ajaran-ajaran-Nya, dan menghayati keagungan-Nya.

Ketika kita membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar, kita menunjukkan rasa hormat dan pengagungan kita terhadap firman Allah SWT. Kita berusaha untuk membaca Al-Qur’an dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Dengan demikian, membaca Al-Qur’an dengan tajwid bukan hanya sekadar membaca huruf-huruf Arab, tetapi juga merupakan ibadah yang dapat meningkatkan keimanan dan mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.

Penerapan Tajwid dalam Bacaan Sehari-hari

Mengenal Makhraj Huruf dan Sifat-Sifatnya

Langkah pertama dalam menerapkan tajwid dalam bacaan sehari-hari adalah mengenal makhraj huruf (tempat keluarnya huruf) dan sifat-sifat huruf. Setiap huruf hijaiyah memiliki makhraj dan sifat yang berbeda-beda. Jika kita salah dalam mengucapkan makhraj huruf atau sifatnya, maka akan mengubah arti dari kata tersebut.

Misalnya, huruf "ق" (qaf) dan "ك" (kaf) memiliki makhraj yang berbeda. Huruf "ق" keluar dari pangkal lidah dekat dengan anak tekak, sedangkan huruf "ك" keluar dari pangkal lidah yang lebih dekat ke tengah. Jika kita salah mengucapkan kedua huruf ini, maka akan mengubah makna dari kata tersebut.

Oleh karena itu, penting untuk mempelajari makhraj huruf dan sifat-sifatnya dengan baik. Kita bisa belajar dari guru tajwid, membaca buku-buku tajwid, atau menonton video-video pembelajaran tajwid.

Memperhatikan Hukum-Hukum Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati

Selain makhraj huruf dan sifat-sifatnya, kita juga perlu memperhatikan hukum-hukum nun mati/tanwin dan mim mati. Hukum-hukum ini mengatur bagaimana cara kita membaca nun mati/tanwin dan mim mati ketika bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah lainnya.

Hukum nun mati/tanwin ada lima, yaitu: izhar, idgham, iqlab, ikhfa’, dan ikhfa’ syafawi. Sedangkan hukum mim mati ada tiga, yaitu: idgham mimi, ikhfa’ syafawi, dan izhar syafawi.

Memahami dan menerapkan hukum-hukum ini akan membuat bacaan Al-Qur’an kita menjadi lebih fasih dan sesuai dengan kaidah tajwid.

Berlatih Secara Rutin dan Konsisten

Kunci untuk bisa membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar adalah berlatih secara rutin dan konsisten. Latih membaca Al-Qur’an setiap hari, meskipun hanya beberapa ayat. Perhatikan makhraj huruf, sifat-sifat huruf, dan hukum-hukum tajwid.

Mintalah bantuan guru tajwid untuk mengoreksi bacaan Anda. Jangan malu untuk bertanya jika ada hal yang belum Anda pahami. Semakin sering Anda berlatih, semakin mahir Anda dalam membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar.

Tabel Rincian Hukum Tajwid

Hukum Tajwid Penjelasan Contoh
Izhar Halqi Nun mati/tanwin bertemu dengan salah satu huruf halqi (ء ه ع غ ح خ), dibaca jelas. مِنْ ءَامَنَ (min aamana), جنة عَالِيَةٌ (jannatun ‘aaliyah)
Idgham Bighunnah Nun mati/tanwin bertemu dengan salah satu huruf (ي ن م و), dimasukkan dengan dengung. مَنْ يَقُولُ (man yaquulu), خيرًا يقول (khairan yaquul)
Idgham Bilaghunnah Nun mati/tanwin bertemu dengan huruf (ل ر), dimasukkan tanpa dengung. مِنْ رَبِّهِمْ (min rabbihim), هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (hudan lil muttaqiin)
Iqlab Nun mati/tanwin bertemu dengan huruf (ب), diubah menjadi suara mim dan didengungkan. مِنْ بَعْدِ (mim ba’di), سميع بصير (samii’un basiir)
Ikhfa’ Haqiqi Nun mati/tanwin bertemu dengan salah satu huruf ikhfa’ (ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك), dibaca samar dengan dengung. مِنْ ثَمَرَةٍ (min tsamaratin), أن تصيبهم (an tusiibahum)
Idgham Mimi Mim mati bertemu dengan huruf mim (م), dimasukkan dengan dengung. وَكَمْ مِنْ مَدِينَةٍ (wa kam mim madiinatin)
Ikhfa’ Syafawi Mim mati bertemu dengan huruf ba’ (ب), dibaca samar dengan dengung. تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ (tarmiihim bi hijaaratin)
Izhar Syafawi Mim mati bertemu dengan semua huruf hijaiyah selain mim (م) dan ba’ (ب), dibaca jelas. أَمْ لَمْ (am lam), عَلَيْهِمْ وَلَا (alaihim wa laa)
Qalqalah Memantulkan huruf qalqalah (ق ط ب ج د) ketika sukun. اَقْطَعُ (aqtha’u), يَبْتَلُونَ (yabtaluun)
Mad Thabi’i Huruf mad (ا و ي) setelah harakat yang sesuai (fathah, dhammah, kasrah), dibaca panjang 2 harakat. قَالُوا (qaaluu), يَقُولُ (yaquulu), قِيلَ (qiila)
Mad Wajib Muttasil Mad thabi’i dalam satu kata bertemu dengan hamzah, dibaca panjang 4-5 harakat. جَاءَ (jaa-a), السَّمَاءُ (as-samaa-u)
Mad Jaiz Munfasil Mad thabi’i di akhir kata bertemu dengan hamzah di awal kata berikutnya, dibaca panjang 2-5 harakat. إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ (innaa a’thainaaka)
Mad Lazim Mad yang diikuti oleh sukun asli atau tasydid dalam satu kata, dibaca panjang 6 harakat. اَلْحَاقَّةُ (al-haaqqah)
Waqaf Berhenti membaca pada akhir ayat atau tempat yang diperbolehkan. (Tanda waqaf seperti: م, لا, ج, قلى, صلى, ۖ)

Kesimpulan

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian Tajwid menurut bahasa dan istilah. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang ilmu tajwid. Ingatlah, membaca Al-Qur’an dengan tajwid adalah kewajiban bagi setiap muslim yang mampu. Mari kita berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaiki bacaan Al-Qur’an kita agar lebih baik dan lebih benar.

Jangan lupa untuk terus mengunjungi LabourRache.ca untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan menarik lainnya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Tajwid

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang pengertian Tajwid menurut bahasa dan istilah:

  1. Apa itu Tajwid? Tajwid adalah ilmu tentang cara membaca Al-Qur’an dengan benar.
  2. Apa hukum mempelajari tajwid? Fardhu Kifayah.
  3. Apa hukum mengamalkan tajwid? Fardhu Ain.
  4. Mengapa kita harus belajar tajwid? Agar bacaan Al-Qur’an kita benar dan sesuai dengan tuntunan.
  5. Apa itu makhraj huruf? Tempat keluarnya huruf.
  6. Apa itu sifat huruf? Ciri khas setiap huruf.
  7. Apa saja hukum nun mati dan tanwin? Izhar, Idgham, Iqlab, Ikhfa.
  8. Apa saja hukum mim mati? Idgham Mimi, Ikhfa’ Syafawi, Izhar Syafawi.
  9. Apa itu Qalqalah? Memantulkan huruf sukun.
  10. Apa itu Mad? Memanjangkan bacaan.
  11. Apa itu Waqaf? Berhenti membaca.
  12. Bagaimana cara belajar tajwid? Bisa dengan guru, buku, atau video.
  13. Apakah sulit belajar tajwid? Awalnya mungkin sulit, tapi dengan latihan akan terbiasa.