Pengertian Zakat Menurut Bahasa Dan Istilah

Halo, selamat datang di LabourRache.ca! Senang sekali rasanya bisa menyambut teman-teman semua di sini. Kali ini, kita akan membahas topik yang sangat penting dalam agama Islam, yaitu zakat. Tapi jangan khawatir, kita akan membahasnya dengan santai dan mudah dipahami, kok.

Zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat. Ia bukan hanya sekadar sumbangan sukarela, melainkan kewajiban yang memiliki dampak sosial dan spiritual yang besar. Mungkin sebagian dari kita sudah sering mendengar kata zakat, tapi apakah kita benar-benar memahami apa itu zakat, khususnya pengertian zakat menurut bahasa dan istilah?

Nah, dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas pengertian zakat menurut bahasa dan istilah. Kita akan menyelami makna zakat dari sudut pandang linguistik dan terminologi agama, sehingga kita bisa lebih memahami esensi dari ibadah yang mulia ini. Yuk, simak terus artikel ini sampai selesai!

Menggali Makna Zakat: Bahasa vs. Istilah

Zakat, sebuah kata yang sering kita dengar, ternyata menyimpan makna yang kaya dan mendalam. Untuk benar-benar memahami esensinya, kita perlu menggali lebih dalam pengertian zakat menurut bahasa dan istilah.

Zakat dari Sudut Pandang Bahasa

Secara bahasa (etimologi), zakat berasal dari kata zaka (زَكَا) dalam bahasa Arab yang memiliki beberapa arti, di antaranya:

  • Berkembang (An-Numu): Zakat diharapkan dapat mengembangkan harta yang telah disucikan dan memberikan keberkahan bagi pemiliknya. Seperti bibit yang ditanam, ia akan tumbuh dan menghasilkan buah yang melimpah.
  • Membersihkan (At-Tathhir): Zakat membersihkan harta dari hak-hak orang lain yang mungkin melekat padanya. Ia membersihkan hati dari sifat kikir dan cinta berlebihan terhadap dunia.
  • Mensucikan (Az-Ziyadah): Zakat mensucikan diri dan harta dari dosa dan kotoran. Ia menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  • Keberkahan (Al-Barakah): Zakat membawa keberkahan bagi harta yang dikeluarkan dan bagi kehidupan pemiliknya.

Dengan memahami pengertian zakat menurut bahasa ini, kita bisa melihat bahwa zakat bukan hanya sekadar mengeluarkan sebagian harta, tetapi juga memiliki dampak positif bagi harta, diri, dan masyarakat secara keseluruhan.

Memahami Zakat Secara Istilah (Syariah)

Sementara itu, dalam istilah syariah, zakat memiliki definisi yang lebih spesifik. Pengertian zakat menurut istilah adalah:

  • Sejumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh seorang Muslim kepada golongan yang berhak (mustahik) menurut ketentuan syariat Islam.

Definisi ini menekankan beberapa poin penting:

  • Adanya harta tertentu: Zakat hanya wajib dikeluarkan dari jenis harta yang telah ditentukan dalam syariat, seperti emas, perak, hasil pertanian, hewan ternak, dan lain-lain.
  • Ukuran dan nishab: Setiap jenis harta memiliki ukuran (nishab) tertentu yang harus terpenuhi agar wajib dizakati.
  • Penerima yang berhak (mustahik): Zakat hanya boleh diberikan kepada delapan golongan yang telah ditentukan dalam Al-Qur’an, yaitu fakir, miskin, amil, muallaf, gharimin, fi sabilillah, ibnu sabil, dan riqab (hamba sahaya). Riqab saat ini tidak relevan karena perbudakan sudah dilarang.

Memahami pengertian zakat menurut istilah sangat penting agar kita dapat menunaikan zakat dengan benar sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan begitu, zakat yang kita keluarkan akan sah dan diterima oleh Allah SWT.

Landasan Hukum Zakat dalam Al-Qur’an dan Hadits

Zakat bukanlah sekadar anjuran, melainkan kewajiban yang memiliki dasar hukum yang kuat dalam Al-Qur’an dan Hadits.

Dalil Zakat dalam Al-Qur’an

Banyak ayat dalam Al-Qur’an yang memerintahkan umat Islam untuk menunaikan zakat. Salah satu yang paling sering dikutip adalah:

  • "Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat." (QS. Al-Baqarah: 43)

Ayat ini seringkali digandengkan dengan perintah shalat, yang menunjukkan betapa pentingnya zakat dalam Islam. Selain itu, banyak ayat lain yang menjelaskan tentang keutamaan zakat, ancaman bagi orang yang enggan membayar zakat, dan golongan yang berhak menerima zakat.

Hadits-Hadits tentang Zakat

Selain Al-Qur’an, banyak hadits Nabi Muhammad SAW yang juga menekankan pentingnya zakat. Beberapa di antaranya:

  • "Islam dibangun di atas lima perkara: persaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan haji ke Baitullah bagi yang mampu." (HR. Bukhari dan Muslim)
  • "Tidaklah seorang hamba menunaikan zakat dari hartanya, melainkan hartanya itu akan bertambah dan berkembang." (HR. Baihaqi)

Dalil-dalil ini dengan jelas menunjukkan bahwa zakat adalah kewajiban yang tidak bisa diabaikan oleh setiap Muslim yang mampu. Menunaikan zakat adalah bukti ketaatan kita kepada Allah SWT dan kepedulian kita terhadap sesama.

Jenis-Jenis Zakat dan Perhitungannya

Setelah memahami pengertian zakat menurut bahasa dan istilah serta landasan hukumnya, penting juga untuk mengetahui jenis-jenis zakat dan bagaimana cara menghitungnya.

Zakat Fitrah: Kewajiban di Bulan Ramadhan

Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim menjelang Idul Fitri. Tujuannya adalah untuk membersihkan diri dari dosa-dosa kecil yang mungkin dilakukan selama bulan Ramadhan dan untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama di hari raya.

  • Besaran zakat fitrah: Biasanya, zakat fitrah berupa makanan pokok (beras, gandum, atau sejenisnya) seberat 2,5 kg atau senilai dengan harga makanan pokok tersebut.
  • Waktu pembayaran: Zakat fitrah mulai wajib dikeluarkan sejak awal Ramadhan hingga sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri.

Zakat Maal: Harta yang Berkembang

Zakat maal adalah zakat yang wajib dikeluarkan dari harta yang dimiliki dan berkembang, seperti emas, perak, hasil pertanian, hewan ternak, perniagaan, dan lain-lain.

  • Jenis-jenis harta yang wajib dizakati (zakat maal):

    • Emas dan Perak: Jika mencapai nishab 85 gram emas murni atau 595 gram perak murni dan telah dimiliki selama satu tahun (haul). Kadar zakatnya 2,5%.
    • Hasil Pertanian: Jika mencapai nishab 653 kg gabah atau 520 kg beras. Kadar zakatnya 5% jika biaya pengairan dan perawatan mahal, dan 10% jika biaya pengairan dan perawatan murah.
    • Hewan Ternak: Terdapat ketentuan khusus untuk setiap jenis hewan ternak (unta, sapi, kambing) mengenai jumlah minimal (nishab) yang wajib dizakati.
    • Perniagaan: Jika nilai barang dagangan mencapai nishab emas dan perak dan telah dimiliki selama satu tahun (haul). Kadar zakatnya 2,5%.
    • Uang Tabungan dan Investasi: Jika mencapai nishab emas dan perak dan telah dimiliki selama satu tahun (haul). Kadar zakatnya 2,5%.
  • Cara menghitung zakat maal: Secara umum, zakat maal dihitung dengan mengalikan jumlah harta yang telah mencapai nishab dengan kadar zakatnya (2,5% atau sesuai dengan ketentuan untuk jenis harta tertentu).

Memahami jenis-jenis zakat dan cara menghitungnya akan membantu kita untuk menunaikan zakat dengan benar dan tepat sasaran.

Hikmah dan Manfaat Zakat bagi Individu dan Masyarakat

Menunaikan zakat bukan hanya sekadar kewajiban agama, tetapi juga memiliki hikmah dan manfaat yang besar bagi individu dan masyarakat.

Manfaat Zakat bagi Individu

  • Membersihkan Hati: Zakat membersihkan hati dari sifat kikir, cinta berlebihan terhadap dunia, dan penyakit hati lainnya.
  • Mendekatkan Diri kepada Allah: Menunaikan zakat adalah bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
  • Menambah Keberkahan Harta: Zakat membawa keberkahan bagi harta yang dikeluarkan dan bagi kehidupan pemiliknya.
  • Meningkatkan Rasa Syukur: Zakat mengingatkan kita akan nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada kita dan meningkatkan rasa syukur kita atas nikmat tersebut.

Manfaat Zakat bagi Masyarakat

  • Mengurangi Kesenjangan Sosial: Zakat membantu mengurangi kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin, sehingga tercipta masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
  • Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi: Zakat menggerakkan roda ekonomi dengan menyalurkan dana kepada golongan yang membutuhkan, sehingga meningkatkan daya beli masyarakat.
  • Mempererat Tali Persaudaraan: Zakat mempererat tali persaudaraan antara umat Islam dengan saling berbagi dan membantu sesama.
  • Menanggulangi Kemiskinan: Zakat merupakan salah satu instrumen penting dalam menanggulangi kemiskinan dan membantu masyarakat yang kurang mampu.

Tabel Ringkasan Zakat

Berikut adalah tabel ringkasan untuk mempermudah pemahaman Anda tentang zakat:

Jenis Zakat Syarat Wajib Nishab Kadar Zakat Waktu Pembayaran Penerima Zakat (Mustahik)
Zakat Fitrah Muslim, mampu 2.5 kg makanan pokok atau senilai Sejak awal Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri Fakir, Miskin
Zakat Emas Muslim, milik penuh 85 gram emas murni 2.5% Setelah dimiliki selama 1 tahun (haul) Fakir, Miskin, Amil, Muallaf, Riqab (tidak relevan), Gharimin, Fi Sabilillah, Ibnu Sabil
Zakat Perak Muslim, milik penuh 595 gram perak murni 2.5% Setelah dimiliki selama 1 tahun (haul) Fakir, Miskin, Amil, Muallaf, Riqab (tidak relevan), Gharimin, Fi Sabilillah, Ibnu Sabil
Zakat Pertanian Muslim, milik penuh 653 kg gabah atau 520 kg beras 5% (pengairan mahal), 10% (pengairan murah) Saat panen Fakir, Miskin, Amil, Muallaf, Riqab (tidak relevan), Gharimin, Fi Sabilillah, Ibnu Sabil
Zakat Perniagaan Muslim, milik penuh Senilai 85 gram emas murni 2.5% Setelah dimiliki selama 1 tahun (haul) Fakir, Miskin, Amil, Muallaf, Riqab (tidak relevan), Gharimin, Fi Sabilillah, Ibnu Sabil
Zakat Uang Tabungan & Investasi Muslim, milik penuh Senilai 85 gram emas murni 2.5% Setelah dimiliki selama 1 tahun (haul) Fakir, Miskin, Amil, Muallaf, Riqab (tidak relevan), Gharimin, Fi Sabilillah, Ibnu Sabil

Kesimpulan

Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pengertian zakat menurut bahasa dan istilah. Dengan memahami makna dan hukum zakat, kita dapat menunaikan ibadah ini dengan lebih baik dan mendapatkan manfaatnya, baik bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat.

Jangan lupa untuk terus mengunjungi LabourRache.ca untuk mendapatkan informasi menarik dan bermanfaat lainnya seputar agama Islam dan topik-topik penting lainnya. Terima kasih sudah membaca!

FAQ: Pertanyaan Umum tentang Zakat

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum (FAQ) tentang pengertian zakat menurut bahasa dan istilah:

  1. Apa itu zakat? Zakat adalah sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang Muslim kepada yang berhak, sesuai syariat.
  2. Apa arti zakat menurut bahasa? Secara bahasa, zakat berarti berkembang, membersihkan, mensucikan, dan keberkahan.
  3. Siapa yang wajib membayar zakat? Setiap Muslim yang memenuhi syarat (berakal, baligh, merdeka, dan memiliki harta yang mencapai nishab).
  4. Apa saja jenis-jenis zakat? Zakat fitrah dan zakat maal.
  5. Apa itu zakat fitrah? Zakat yang wajib dikeluarkan menjelang Idul Fitri.
  6. Apa itu zakat maal? Zakat yang wajib dikeluarkan dari harta yang berkembang.
  7. Apa saja contoh harta yang wajib dizakati (zakat maal)? Emas, perak, hasil pertanian, hewan ternak, perniagaan, uang tabungan.
  8. Apa itu nishab? Batas minimal harta yang wajib dizakati.
  9. Siapa saja yang berhak menerima zakat (mustahik)? Fakir, miskin, amil, muallaf, gharimin, fi sabilillah, ibnu sabil, riqab (tidak relevan).
  10. Bagaimana cara menghitung zakat maal? Dengan mengalikan jumlah harta yang telah mencapai nishab dengan kadar zakatnya.
  11. Kapan waktu pembayaran zakat fitrah? Mulai awal Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri.
  12. Apa hikmah menunaikan zakat? Membersihkan hati, mendekatkan diri kepada Allah, menambah keberkahan harta, mengurangi kesenjangan sosial.
  13. Apakah zakat bisa dibayarkan secara online? Ya, saat ini banyak lembaga amil zakat (LAZ) yang menyediakan layanan pembayaran zakat secara online.